PERBEDAAN JENIS FIKSASI PLESTER BALUTAN KONVENSIONAL DAN TRANSPARENT DRESSING TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG GRAHA WALUYA RSUD JOMBANG

SUSILAWATI, RATNA (2015) PERBEDAAN JENIS FIKSASI PLESTER BALUTAN KONVENSIONAL DAN TRANSPARENT DRESSING TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG GRAHA WALUYA RSUD JOMBANG. Other thesis, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (168kB) | Preview

Abstract

Phlebitis merupakan kejadian yang sering terjadi pada terapi intravena Teknik fiksasi yang kurang tepat dan plester kurang lengket dapat menyebabkan kateter intra vena (IV) tidak stabil sehingga terjadi iritasi pada pembuluh darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis fiksasi plester balutan konvensional dan transparent dressing terhadap kejadian phlebitis di Ruang Graha Waluya Rsud Jombang. Desain penelitian yang digunakan quasy-eksperimental. Variabel independent : jenis fiksasi plester balutan konvensional dan transparent dressing dan dependent : kejadian phlebitis pada pemasangan infus, teknik sampling yang digunakan : purposive sampling didapatkan sampel 40 responden. Alat ukur dengan cara observasi, kemudian untuk mengetahui pengaruh perlakuan menggunakan uji statistik wilcoxon, sedangkan untuk mengetahui perbedaan umenggunakan uji mann whitney dengan tingkat kemaknaan ≤ 0,05. Hasil penelitian Kejadian phlebitis dengan fiksasi plester balutan konvensional di Ruang Graha Waluya RSUD Jombang pada 24 jam I hampir seluruhnya responden tidak phlebitis (95%), 24 jam II sebagian besar responden tidak phlebitis (85%) dan 24 jam III lebih dari setengah responden terjadi phlebitis dengan fiksasi plester balutan konvensional, yaitu nyeri, kemerahan dan bengkak (55%). Kejadian phlebitis dengan fiksasi transparent dressing di Ruang Graha Waluya RSUD Jombang pada 24 jam I seluruh responden tidak phlebitis (100%), 24 jam II hampir seluruhnya responden tidak phlebitis (90%), 24 jam III sebagian besar responden tidak phlebitis (56%). Terdapat perbedaan yang bermakna dikarenakan p-value (0,009) > standart signifikan (α = 0,05), maka H1 diterima. Fiksasi merupakan salah satu langkah yang penting untuk mengamankan kanula. Pergerakan kanula dapat mengiritasi dan masuknya mikroorganisme ke dalam pembuluh darah. Upaya pencegahan terjadinya phlebitis dapat dilakukan dengan penggunaan fiksasi lokasi pemasangan infus yang benar dan aseptik sehingga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan pasien serta mutu pelayanan rumah sakit.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan > S1-Ilmu Keperawatan
Depositing User: M Kirom
Date Deposited: 28 Nov 2015 01:16
Last Modified: 28 Nov 2015 01:16
URI: http://eprints.unipdu.ac.id/id/eprint/329

Actions (login required)

Downloads

Downloads per month over past year

View Item View Item
View My Stats