PENGARUH TERAPI AKUPUNTUR PADA TITIK NEIXIYAN (EX-LE4) DAN WAIXIYAN (EX-LE5) TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA

HADI, LALU MUHAMMAD SOFFIYAN (2018) PENGARUH TERAPI AKUPUNTUR PADA TITIK NEIXIYAN (EX-LE4) DAN WAIXIYAN (EX-LE5) TERHADAP NYERI SENDI PADA LANSIA. Other thesis, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum.

Full text not available from this repository.

Abstract

Nyeri sendi adalah suatu peradangan sendi. Derajat nyeri sangat bervariasi dari yang paling ringan sampai yang paling berat tidak terkontrol, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.Upaya nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri sendi diantaranya adalah akupuntur pada titik ex-le 4 (neixiyan) dan ex-le 5 (waixiyan). Akupuntur menutup gerbang masuk dan mencegah serabut saraf c untuk menghantarkan impuls nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupuntur terhadap nyeri sendi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimen pre test –post test design yang menggunakan teknik Probability Sampling . Sampel dalam penelitian ini adalah lansia di pondok induk darul ulum jombang sebanyak 30 responden yang mengalami nyeri sendi. Pengambilan data diperoleh dengan paired sample t-test dan independent sample t-test dengan α <0,05. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri sendi sebelum perlakuan pada kelompok akupuntur didapatkan sebagian besar mengalami nyeri sedang sebanyak 6 (40%) responden, dan pada kelompok kontrol sebagian besar mengalami nyeri sedang sebnyak 7 (47%) responden. Sesudah perlakuan pada kelompok akupuntur didapatkan sebagian besar mengalami penurunan menjadi nyeri ringan sebanyak 7 (47%) responden, pada kelompok kontrol didapatkan sebagian besar mengalami penurunan nyeri ringan sebanyak 7 (47%) responden. Hasil menunjukkan intensitas nyeri sebelum perlakuan pada kedua kelompok adalah sebanding p> 0.05. Intensitas nyeri haid menurun secara signifikan setelah perlakuan dari 5.67-2.33 pada kelompok kompres hangat rebusan jahe, dan dari 5.87-2.67 pada kelompok kompres hangat (p<0.05). Intensitas nyeri haid (dysmenorrhea) sesudah perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kompres hangat rebusan jahe dan kompres hangat (2.33± 1.877 vs 2.67±2.059). Pengaruh kompres hangat rebusan jahe mengalami penurunan tingkat nyeri lebih tinggi dari pada kelompok kontrol dengan kompres hangat saja. Dari hasil uji paired t-test pada kelompok perlakuan diperoleh hasil P-value = 0,000. Penelitian menunjukkan intesitas nyeri sendi sebelum perlakuan pada kedua kelompok adalah sebanding (p>0,05). Intesitas nyeri sendi sesudah perlakuan juga setara (p>0,05). Intesitas nyeri sendi menurun secara signifikan setelah perlakuan 5,67 – 2,33 pada kelompok akupuntur. Akupuntur pada titik neixiyan (ex-le4) dan titik waixiyan (ex-le5) efektif menurnkan intesitas nyeri sendi, sehingga dapat digunakan sebagai alternative intervensi dalam menurunkan intesitas nyeri sendi. Kata kunci: nyeri sendi, terapi akupuntur

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan > S1-Ilmu Keperawatan
Depositing User: Iqbal Iqbal
Date Deposited: 17 Feb 2018 06:09
Last Modified: 17 Feb 2018 06:09
URI: http://eprints.unipdu.ac.id/id/eprint/1034

Actions (login required)

Downloads

Downloads per month over past year

View Item View Item
View My Stats