Data demi data serta analisis demi analisis sebagai jawaban dari dua pertanyaan tersebut akan merekonstruksi konsep jarḥ wata‘dīl dalam ilmu hadis dirāyah (teoretis) yang secara umum tampak masih memperhitungkan perbedaan aliran teologis sebagai penghalang periwayatan hadis dan pengakuan kredibilitas perawi hadis. Umat Islam, apa pun dan bagaimanapun aliran mereka, ternyata melakukan kerja sama yang baik demi kepentingan periwayatan dan konservasi hadis.
Dr. Amrulloh, Lc., M.Th.I, lahir di Kota Santri, Jombang, pada 28 September 1985. Mulai tahun 2002 ia nyantri di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang, dan menempuh pendidikan formalnya di Madrasah Aliyah Keagamaan Darul ‘Ulum Jombang (sekarang Madrasah Aliyah Unggulan Darul ‘Ulum Jombang). Selesai menamatkan pendidikan menengahnya pada 2005, ia merantau ke Mesir untuk menempuh studi S1 di Universitas al-Azhar Tanta, cabang Universitas al-Azhar Pusat di Kairo, pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis dan Ilmu Hadis, dan lulus pada tahun 2009. Pada kurun tahun 2009-2010 ia memperdalam bahasa Inggris pada berbagai tempat kursus yang ada di Kampung Inggris, Pare. Pendidikan S2 ia tempuh dalam kurun 2010-2012 di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada program Pascasarjana konsentrasi Tafsir Hadis. Sedang pendidikan S3 ia tempuh dalam kurun 2012-2015 di isnstitusi yang sama namun telah berubah menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya pada program Pascasarjana konsentrasi Ilmu-ilmu Keislaman spesialisasi Hadis dan Ilmu Hadis. Saat ini, ia adalah dosen tetap di Fakultas Agama Islam yang ditugaskan di program Pascasarjana Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu) Jombang. Jalin kerja sama dengan penulis via surel amrulloh985@gmail.com.