., NURLIZA (2018) ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI EFUSI PLEURA DENGAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF DI PAVILIUN CEMPAKA RSUD JOMBANG. Diploma thesis, Universitas Pesantran Tinggi Darul 'Ulum.
Full text not available from this repository.Abstract
Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga pleura (Price & Wilson, 2006). Pada rongga pleural normal terdapat cairan serosa dengan jumlah rata-rata 0,1 ml/kgBB/hari (yang dalam keadaan homeostasis terdapat 5-15 ml cairan dalam rongga pleura), dan hanya cukup berfungsi sebagai pelumas dalam pergerakan pleural parietal dan pleural visceral. Kestabilan jumlah cairan pleura ini diatur melalui mekanisme keseimbangan antara transudasi dari kapiler-kapiler pleura dan reabsorbsi oleh vena viseral dan parietal, serta saluran getah bening. Jika terjadi penimbunan cairan dalam rongga pleura maka keadaan ini disebut sebagai efusi pleura (Taqiyyah & Jauhar, 2013). Metode penelitian karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan dua pasien. Studi kasus ini menggunakan pendekatan tahap proses keperawatan yang mengalami Efusi Pleura dengan pola nafas tidak efektif. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Efusi Pleura dengan Pola nafas tidak efektif disebabkan adanya infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan, kemudian terjadi pembentukkan cairan yang berlebihan, yang menimbulkan terjadinya Efusi Pleura, kemudian terdapat akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, yang menyebbkan ekspansi paru menurun, yang akan mnimbulkan sesak nafas pada klien, dan terjadi pola nafas tidak efektif. Terdapat persamaan dari faktor penyebab pada kedua klien. Pada klien 1dan 2 mengalami Efusi Pleura dengan Pola nafas tidak efektif yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat yaitu: klien mengkonsumsi rokok ± 1-2 bungkus rokok setiap harinya, yang sudah di konsumsi saat klien masih mudah hingga saat ini, yang mengakibatkan adanya infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan, kemudian terjadi pembentukkan cairan yang berlebihan, yang menimbulkan terjadinya Efusi Pleura, kemudian terdapat akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, yang menyebbkan ekspansi paru menurun, yang akan mnimbulkan sesak nafas pada klien, dan terjadi pola nafas tidak efektif. Pada klien 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam masalah keperawatan Pola nafas tidak efektif teratasi di tandai dengan klien mengatakan sudah tidak sesak, keadaan umum baik, bentuk dada simetris, tidak ada suara nafas tambahan, pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi dada, tidak ada pernafasan cuping hidung, pola nafas teratur, RR: 20 x/menit. Pada klien 2 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam masalah keperawatan Pola nafas tidak efektif teratasi di tandai dengan klien mengatakan sudah tidak sesak, keadaan umum baik, tidak terdapat retraksi dada, tidak ada pernafasan cuping hidung, pola nafas teratur, RR: 22 x/menit, bentuk dada simetris, tidak ada suara nafas tambahan, pergerakan dada simetris. Kata Kunci : Asuhan keperawatan, Efusi Pleura, Pola nafas tidak efektif
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan > D3-Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | Iqbal Iqbal |
Date Deposited: | 12 Nov 2018 02:00 |
Last Modified: | 12 Nov 2018 02:00 |
URI: | http://eprints.unipdu.ac.id/id/eprint/1255 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year
View Item |